Sunday, April 8, 2007

wawancara pedagang "ANGKRINGAN"

ANGKRINGAN


Banyak fenomena-fenomena soaial yang sering kita temui di sekeliling masyarakat kita yang sering kita abaikan begitu saja.Dari fenomena sosial yang saya temui saya cenderung mengobservasi seorang pedagang yang sangat kerap kita sebut dengan pedagang "Angkringan".
Pak Keman nama penjual angkringan itu beliau sudah bekerja menjadi seorang pedagang angkringan kurang lebih selama dua tahun. Sebelumnya beliau juga pernah bekerja sebagai jasa angkut (tukang becak)di Semarang.Penghasilan sebagai tukang becak di rasa kurang, lalu Pak Keman memutuskan berhenti menjadi tukang becak dan mencoba beralih berjualan angkringan. Banyak hal baru yang sering ditemui oleh Pak Keman dari pekerjaannya itu. Pak Keman berasal dari Kelurahan Ngrangan tepatnya di Daerah Klaten, Jawa Tengah. Pak Keman memiliki empat orang anak semuanya tidak sekolah dan mereka juga belum mempunyai pekerjaan. Bahkan diantara empat saudara satu diantaranya ada yang mempunyai penyakit “kangker kandungan”.Sebenarnya Pak Keman ingin sekali mengobati penyakit yang di derita anak putrinya tersebut.Namun niatnya tersebut agak tertunda.Ya ,biaya yang cukup mahal menjadi kendala.Tetapi Pak Keman sudah berusaha mengobati penyakit anaknya tersebut.Dia juga sudah saya bawa ke pengobatan alternatif.Tapi hasil yang di dapat tidak memuaskan.Ya., mau saya penyakit anak saya ini ingin saya obati di Rumh Sakit.Tapi apa mungkin ,saya biasa membayar biaya yang cukup mahal di Rumah Sakit.Pak Keman hanya bisa berharap agar dia selalu di berikan kesehatan kepada saya dan keluarga. Pak Keman memeliki keluarga yang bahagia di Klaten, tetapi mau tidak mau beliau harus meninggalkan mereka untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Penghasilan keluarga Pak Keman sangat pas-pasan, bahkan bisa dikatakan kurang. Di karenakan minimnya pendapatan Pak Keman, sang istri hanya dapat membantu untuk menambah penghasilan keluarga dengan cara bekerja sebagai buruh tani dan penghasilannya tidak menentu. Sedang ke empat anaknya juga belum mempunyai pekerjaan yang tetep.Hanya satu yang mempunyai pekerjaan tapi itu pun tidak tetap.Dia hanya beberja sebagai pengganti saya dalam berjualan angkring.Maksutnya jika saya capek dialah yang menggantikan saya bekerja selama beberapa minggu.
Pak Keman bekerja hampir semalaman walau tak seimbang dengan pendapatan yang beliau peroleh dengan jerih payahnya. Tetapi mau tidak mau Pak Keman harus melakukan pekerjaan tersebut karena dari sinilah satu-satunya mata pencaharian Pak Keman. Pak Keman mulai menjajakan dagangannya mulai pukul 16:00 hingga pukul 03:00 atau menjelang subuh.
Dari hasil yang diperoleh dalam berjualan angkring hasilnya tidak menentu. Kadang semalam dia hanya mendapatnkan untung Rp. 25.000,00 –Rp. 30.000,- per malam, itu pun kalau habis(hasil maksimal). Bahkan dia juga sering mengalami kerugian kalu dagangnya tidak habis. Hasil tersebut itu sudah hasil maksimal.Ditambah lagi harga bahan pokok sekarang yang naik.Jadi keuntungan yang di dapat juga sedikit.Biasanya Pak Keman hanya mendapatkan untung 15-20 ribu semalam . (Tapi di bulan Puasa ini hasil yang di dapat Pak Keman sedikit bertambah.Karna pada waktu malam hari pembeli agak ramai ketimbang di bulan –bulan sebelum puasa).Ya tergantung cuaca.Biasanya kalau musim hujan pembeli sepi dan sedikit maka dagangannyapun tidak habis atau masih banyak.Pak keman memperoleh laba dari nasi per bungkus hanya untung Rp 100,- nasi tersebut di jual Rp.500,-bungkus ,sedangkan untuk cemilan dan lauk hanya untung Rp 50,-dan untuk minuman hanya untung Rp.100,- minuman di jual Rp.700,-gelas.Dulu minuman itu saya jual Rp.500,-.Tapi sekarang harga gula naik jadi mau tidak mau saya naikkan harga minuman tersebut. gimana lagi , wong sekarang harga gula cukup mahal.Sekarang saya beli gula 1 kg harganya Rp6200,- .Ya kalau kita total kira-kira pendapatan bersih Pak keman dalam berjualan hanya mendapatkan hasil sekitar 150.000,-bulan dan di potong Rp 50.000 untuk bayar kos,belum yang lainnya. Jadi bisa kita katakan penghasilan Pak Keman hanya pas-pasan atau bisa dikatan kurang. Bayangkan saja apakan uang 100.000 cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga selama 1 bulan?
Pak Keman mempunyai keinginan sederhana, beliau hanya ingin mempunyai usaha angkringan sendiri. Kalau beliau mempunyai usaha angkringan itu sendiri, pasti hasil yang diperoleh, jauh lebih baik dan lebih banyak dari yang sekarang ini. Mudah-mudahan keinginan Pak Keman untuk memiliki usaha angkringan sendiri bisa terwujud.AMIN

TUJUAN


Tujuan dari pembahasan makalah diatas, yang berjudul “ Angkringan “ adalah; disini kita bisa belajar banyak dari Pak Keman tentang arti kehidupan. Mengapa? Kita bisa lihat sendiri bagaimana perjuangan Pak Keman dalam mencari nafkah demi mencukupi kehidupan keluarganya. Beliau bekerja tak kenal lelah walau penghasilan yang diperoleh tidak sebanding. Tetapi dibalik itu, Pak Keman selalu tersenyum. Mungkin dengan senyum, rasa capek dan lelah yang beliau rasakan bisa terobati, atau dibalik senyum itu masih terdapat beberapa tanda tanya, apakah sekedar untuk mengobati rasa lelah belaka, atau untuk menutupi kehidupan Pak Keman yang begitu berat. Tetapi tak lepas dari semua itu, beliau hanya bisa berusaha dan berdo’a kepada Allah, agar kehidupannya selalu diberikan kebahagiaan dan kesehatan serta selalu di berikan rezeki yang banyak.AMIN


PENUTUP


Kita bisa belajar banyak dari kehidupan Pak Keman yang begitu berat, tetapi tak lepas dari itu semua beliau mempunyai jiwa pekerja keras. Mengapa? Karena Pak Keman mempunyai rasa tanggung jawab yang begitu besar terhadap kehidupan keluarganya. Ia rela berjualan angkringan demi memberikan nafkah bagi keluargatercinta.Disini kita bisa belajar banyak tentang arti kehidupan.Mengapa? Karna di sinilah seharusnya kita harus bisa lebih bersyukur kepada ALLAH karna kita sekarang masih di berikan kesehatan dan riski.Sebelumnya kita selalu kurang atas rezeki yang selama ini kita peroleh dan kurang mensyukuri atas rezeki yang di berikan ALLAH. .


No comments: