Film Layar Lebar dan Hasrat Melepas KeperawananStudi Tentang Pengaruh Film “VIRGIN” Dengan Hasrat MelepasKeperawananDi Kalangan MahasiswiJurusan Ilmu Komunikasi Universitas MuhammadiyahYogyakarta
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Beberapa tahun yang lalu sinema Indonesia sedang mengalami kebangkitan dalam kualitas dan kuantitas produksi film. Hal ini tampak setelah munculnya film layar lebar yang berjudul “Petualangan Sherina” dan diperkuat dengan munculnya “Ada Apa Dengan Cinta” yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dan Nicolas Saputra. Pada waktu itu film ini sangat laris dan mendapat sambutan hangat dari berbagai masyarakat khususnya di kalangan abg. Tema yang diangkat oleh film ini sangat bervariasi dari cinta hingga persahabatan.Sedangkan dalam film Virgin, film ini menceritakan tentang percintaan remaja yang sudah terpengaruh oleh budaya barat. Hal ini dapat kita lihat dari penggambaran film ini, bagaimana pergaulan remaja-remaja di kota metropolitan sudah begitu bebas layaknya hidup di negara-negara barat. Saat melihat film ini kita akan menyaksikan betapa keperawanan sudah tidak begitu penting, bahkan keperawanan sudah menjadi barang dagangan. Keperawanan wanita hanya dihargai oleh sebatas rupiah. Terlepas dari gambaran di atas, film ini juga mengajarkan bagaimana menjaga keperawanan. Meskipun gambaran film ini tentang pergaulan di kalangan remaja khususnya anak-anak SMA di Indonesia. Belum bisa di katakan sesuai, tetapi paling tidak sudah mendekati pergaulan di kota-kota besar di Indonesia. Gambaran-gambaran itu sendiri di maksudkan untuk menunjukkan bahwa sebagaimana remaja di Indonesia sudah melewati batas-batas pergaulan sehingga dapat di jadikan contoh buruk yang jangan sampai di tiru. Namun belum tentu setiap orang menangkap pesan yang di sampaikan dengan baik karena setiap penyampaian pesan pasti terdapat noise yang akan mengganggu persepsi yang di tangkap dalam film yang di tontonkan. Selain noise, kami memandang dalam film Virgin ini juga mengajarkan untuk menjaga keperawanan dan pergaulan bebas. Oleh karena itu , fokus peneliti kami adalah untuk mencari dan menentukan hubungan antara nonton film Virgin dan hasrat melepas keperawanan. Seberapa jauh pengaruhnya dalam kalangan mahasiswa terutama mahasiswi jurusan komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan di kemukakan untuk di cari jawabannya adalah : Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara menonton film Virgin dengan hasrat untuk melepas keperawanan di kalangan mahasiswi jurusan komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?
4. KERANGKA TEORI
Ada beberapa teori yang bisa di jadikan pijakan untuk mendukung penelitian ini. Penelitian ini melibatkan salah satu media massa yaitu film layar lebar, dengan judul Virgin. Film ini telah mencuri perhatian khalayak luas karena tema yang disuguhkan sedang menjadi buah bibir di masyarakat. Tak heran dalam perkembangannya film ini menimbulkan “konflik” di dalam sebuah masyarakat dan di kalangan mahasiswa , walaupun sebenarnya sebelum film ini di produksi di dalam masyarakat sendiri telah terjadi “konflik” antara pendapat yang menjaga dengan yang melepas keperawanan sebelum menikah.Menurut saya teori yang paling tepat untuk menjalankan penelitian ini adalah dengan menggunakan teori Konsistensi dan teori Penyusunan Agenda ( Teori Agenda Setting ). Teori Konsistensi memandang bahwa manusia di bumi konon berasal dari Adam dan Hawa.Konflik itu mungkin terjadi di antara beberapa kepercayaan yang dimiliki oleh setiap manusia. Seperti antara “menjaga keperawanan” dan “melepas keperawanan sebelum menikah” dalam suasana konflik manusia resah dan berusaha menyelesaikan konflik itu dengan cara musyawarah atau kompromi. Kompromi diperoleh dengan rasionalisasi atau melemahkan salah satu penyebab konflik. Dalam hubungan ini komunikasi massa mempunyai potensi untuk menyampaikan informasi yang mengguncangkan kestabilan psikologis individu. Tetapi pada saat yang sama karena individu mempunyai kebebasan untuk memilih isi media , media massa memberikan banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan akan konsistensi. Sedangkan teori Penyusutan Agenda mengatakan bahwa media massa memang tidak dapat mempengaruhi orang untuk mengubah sikap, tetapi media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang, ini berarti media massa mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa yang di anggap penting. Jadi apa yang dianggap penting oleh media massa otomatis akan di anggap penting oleh audiens, disini tampak bahwa media punya peranan penting, media juga mengatur dan menyusun semuanya. Publik atau audiens di anggap sebagai pihak yang pasif atau penurut.Kedua teori tersebut akan cocok jika dikaitkan dengan keadaan masyarakat kita yang mudah menerima sesuatu yang kemudian merupakan bagian dari kehidupannya. Mudahnya para tokoh dalam film virgin untuk melepaskan keperawanannya bisa di jadikan sebagai jawaban atas konflik yang terjadi dalam diri seseorang, apakah dia harus melepaskan keperawanannya sebelum menikah atau tidak? Selain itu bisa juga di asumsikan oleh kebanyakan orang bahwa dalam kondisi tertentu keperawanan bisa di lepaskan sebelum menikah seperti yang di tampilkan dalam film Virgin.
5. DEFINISI KONSEP PENELITIAN
Menonton : Aktivitas yang dilakukan oleh audiens untuk menikmati film Virgin di bioskop-bioskop kesayangan anda.Hasrat : Keinginan seseorang untuk melakukan suatu hak.
6. DEFINISI OPERASIONAL
Menonton yang meliputi:Frekuensi menonton : Mencakup sering tidaknya sesorang dalam menonton film (dalam hitungan kali/minggu).Tingkat perhatian : Mencakup sikap seseorang dalam menonton film (memperhatikan, kurang memperhatikan, tidak memperhatikan).Lamanya menonton (duration).HasratPengetahuan : Pengetahuan seseorang tentang keperawanan.Keyakinan : Keyakinan seseorang tentang hal yang akan diperbuat.Nafsu : Dorongan untuk melakukan suatu keinginan.
7. PENGUKURAN VARIABEL
Dalam tahapan ini saya menganalisis masing-masing variabel yang pernah melihat film vigin melalui tingkat pendidikan sebagai berikut:Atribut yang ada: SD,SLTP,SLTA,SARJANA,dan MASYARAKAT UMUMVariabel penelitian: SD=0 dari 3 responden, SLTP=2 dari 4 responden, SLTA=18 dari 20 responden, SARJANA=20 dari 25 responden,dan MASYARAKAT UMUM=10 dari 17 responden
8. HIPOTESA PENELITIAN
Dalam penelitian ini kami mengajukan hipotesa, bahwa : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara menonton film Virgin dengan hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah dikalangan mahasiswi putri jurusan komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Hipotesa tersebut akan diuji dengan model hubungan antara variable sebagai berikut :Hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah dikalangan mahasiswa putriMenonton film VirginVariabel pengaruh/Independen Variabel terpengaruh/Dependen
9. METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini saya mengunakan metode penelitian langsung dan menggunakan analisis korelasi.Yang dimaksud analisis korelasi adalah menonton film virgin,dan penelitian yang saya gunakan adalah dengan metode penelian langsung karena dengan ini kita bisa mengetahui tentang seberapa besar pengaruh film virgin di kalangan mahasiswi dan apa dampak film tersebut bagi mahasiswi itu sendiri.
B. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah analisis korelasional, yang berusaha meneliti hubungan dari variable-variabel. Dalam hal ini variable yang dimaksud adalah menonton film Virgin dan hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah dikalangan mahasiswa-mahasiswa puteri jurusan komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
C. METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang saya gunakan adalah dengan mengunakan analisis langsung yaitu dengan bertanya kepada audien tentang seberapa besar pengaruh dan apa dampak film virgin tersebut bagi kehidupan mereka sehari-hari.
D. POPULASI PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putri Jurusan Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dasar pemilihannya karena selama ini Jurusan Komunikasi UMY dikenal dengan keberagaman yang dimiliki oleh mahasiswanya, baik dari segi agama, suku, kepentingan dan lain sebagainya. Keberagaman ini diharapkan dapat menjadi acuan terhadap penduduk Indonesia pada umumnya dan menjadikan penelitian ini menjadi bersifat obyektif.
E. SAMPEL PENELITIAN
Sedangkan sampel penelitiannya adalah mahasiswa putri jurusan komunikasi UMY yang telah dipilih secara acak. Dalam masa perkembangan remaja putrid akan mudah menerima pengaruh dari lingkungan sekitarnya, termasuk oleh media masa. Ada kemungkinan tindakan melepas keperawana yang ditampilkan dalam film Virgin akan memancing hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah oleh remaja-remaja putri.
F. PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
Penelitian KepustakaanData dan informasi mengenai masalah yang diteliti diperoleh dari sumber-sumber yang tertulis, contoh : surat kabar.Penelitian Lapangan1. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan dengan seksama terhadap masalah-masalah yang akan diteliti kemudian diadakan pencatatan.2. Kuesioner, pengumpulan data dengan menyebar sejumlah daftar pertanyaan kepada responden (sample) tentang masalah yang akan diteliti.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Beberapa tahun yang lalu sinema Indonesia sedang mengalami kebangkitan dalam kualitas dan kuantitas produksi film. Hal ini tampak setelah munculnya film layar lebar yang berjudul “Petualangan Sherina” dan diperkuat dengan munculnya “Ada Apa Dengan Cinta” yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo dan Nicolas Saputra. Pada waktu itu film ini sangat laris dan mendapat sambutan hangat dari berbagai masyarakat khususnya di kalangan abg. Tema yang diangkat oleh film ini sangat bervariasi dari cinta hingga persahabatan.Sedangkan dalam film Virgin, film ini menceritakan tentang percintaan remaja yang sudah terpengaruh oleh budaya barat. Hal ini dapat kita lihat dari penggambaran film ini, bagaimana pergaulan remaja-remaja di kota metropolitan sudah begitu bebas layaknya hidup di negara-negara barat. Saat melihat film ini kita akan menyaksikan betapa keperawanan sudah tidak begitu penting, bahkan keperawanan sudah menjadi barang dagangan. Keperawanan wanita hanya dihargai oleh sebatas rupiah. Terlepas dari gambaran di atas, film ini juga mengajarkan bagaimana menjaga keperawanan. Meskipun gambaran film ini tentang pergaulan di kalangan remaja khususnya anak-anak SMA di Indonesia. Belum bisa di katakan sesuai, tetapi paling tidak sudah mendekati pergaulan di kota-kota besar di Indonesia. Gambaran-gambaran itu sendiri di maksudkan untuk menunjukkan bahwa sebagaimana remaja di Indonesia sudah melewati batas-batas pergaulan sehingga dapat di jadikan contoh buruk yang jangan sampai di tiru. Namun belum tentu setiap orang menangkap pesan yang di sampaikan dengan baik karena setiap penyampaian pesan pasti terdapat noise yang akan mengganggu persepsi yang di tangkap dalam film yang di tontonkan. Selain noise, kami memandang dalam film Virgin ini juga mengajarkan untuk menjaga keperawanan dan pergaulan bebas. Oleh karena itu , fokus peneliti kami adalah untuk mencari dan menentukan hubungan antara nonton film Virgin dan hasrat melepas keperawanan. Seberapa jauh pengaruhnya dalam kalangan mahasiswa terutama mahasiswi jurusan komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang akan di kemukakan untuk di cari jawabannya adalah : Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara menonton film Virgin dengan hasrat untuk melepas keperawanan di kalangan mahasiswi jurusan komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta?
4. KERANGKA TEORI
Ada beberapa teori yang bisa di jadikan pijakan untuk mendukung penelitian ini. Penelitian ini melibatkan salah satu media massa yaitu film layar lebar, dengan judul Virgin. Film ini telah mencuri perhatian khalayak luas karena tema yang disuguhkan sedang menjadi buah bibir di masyarakat. Tak heran dalam perkembangannya film ini menimbulkan “konflik” di dalam sebuah masyarakat dan di kalangan mahasiswa , walaupun sebenarnya sebelum film ini di produksi di dalam masyarakat sendiri telah terjadi “konflik” antara pendapat yang menjaga dengan yang melepas keperawanan sebelum menikah.Menurut saya teori yang paling tepat untuk menjalankan penelitian ini adalah dengan menggunakan teori Konsistensi dan teori Penyusunan Agenda ( Teori Agenda Setting ). Teori Konsistensi memandang bahwa manusia di bumi konon berasal dari Adam dan Hawa.Konflik itu mungkin terjadi di antara beberapa kepercayaan yang dimiliki oleh setiap manusia. Seperti antara “menjaga keperawanan” dan “melepas keperawanan sebelum menikah” dalam suasana konflik manusia resah dan berusaha menyelesaikan konflik itu dengan cara musyawarah atau kompromi. Kompromi diperoleh dengan rasionalisasi atau melemahkan salah satu penyebab konflik. Dalam hubungan ini komunikasi massa mempunyai potensi untuk menyampaikan informasi yang mengguncangkan kestabilan psikologis individu. Tetapi pada saat yang sama karena individu mempunyai kebebasan untuk memilih isi media , media massa memberikan banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan akan konsistensi. Sedangkan teori Penyusutan Agenda mengatakan bahwa media massa memang tidak dapat mempengaruhi orang untuk mengubah sikap, tetapi media massa cukup berpengaruh terhadap apa yang dipikirkan orang, ini berarti media massa mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa yang di anggap penting. Jadi apa yang dianggap penting oleh media massa otomatis akan di anggap penting oleh audiens, disini tampak bahwa media punya peranan penting, media juga mengatur dan menyusun semuanya. Publik atau audiens di anggap sebagai pihak yang pasif atau penurut.Kedua teori tersebut akan cocok jika dikaitkan dengan keadaan masyarakat kita yang mudah menerima sesuatu yang kemudian merupakan bagian dari kehidupannya. Mudahnya para tokoh dalam film virgin untuk melepaskan keperawanannya bisa di jadikan sebagai jawaban atas konflik yang terjadi dalam diri seseorang, apakah dia harus melepaskan keperawanannya sebelum menikah atau tidak? Selain itu bisa juga di asumsikan oleh kebanyakan orang bahwa dalam kondisi tertentu keperawanan bisa di lepaskan sebelum menikah seperti yang di tampilkan dalam film Virgin.
5. DEFINISI KONSEP PENELITIAN
Menonton : Aktivitas yang dilakukan oleh audiens untuk menikmati film Virgin di bioskop-bioskop kesayangan anda.Hasrat : Keinginan seseorang untuk melakukan suatu hak.
6. DEFINISI OPERASIONAL
Menonton yang meliputi:Frekuensi menonton : Mencakup sering tidaknya sesorang dalam menonton film (dalam hitungan kali/minggu).Tingkat perhatian : Mencakup sikap seseorang dalam menonton film (memperhatikan, kurang memperhatikan, tidak memperhatikan).Lamanya menonton (duration).HasratPengetahuan : Pengetahuan seseorang tentang keperawanan.Keyakinan : Keyakinan seseorang tentang hal yang akan diperbuat.Nafsu : Dorongan untuk melakukan suatu keinginan.
7. PENGUKURAN VARIABEL
Dalam tahapan ini saya menganalisis masing-masing variabel yang pernah melihat film vigin melalui tingkat pendidikan sebagai berikut:Atribut yang ada: SD,SLTP,SLTA,SARJANA,dan MASYARAKAT UMUMVariabel penelitian: SD=0 dari 3 responden, SLTP=2 dari 4 responden, SLTA=18 dari 20 responden, SARJANA=20 dari 25 responden,dan MASYARAKAT UMUM=10 dari 17 responden
8. HIPOTESA PENELITIAN
Dalam penelitian ini kami mengajukan hipotesa, bahwa : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara menonton film Virgin dengan hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah dikalangan mahasiswi putri jurusan komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.Hipotesa tersebut akan diuji dengan model hubungan antara variable sebagai berikut :Hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah dikalangan mahasiswa putriMenonton film VirginVariabel pengaruh/Independen Variabel terpengaruh/Dependen
9. METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini saya mengunakan metode penelitian langsung dan menggunakan analisis korelasi.Yang dimaksud analisis korelasi adalah menonton film virgin,dan penelitian yang saya gunakan adalah dengan metode penelian langsung karena dengan ini kita bisa mengetahui tentang seberapa besar pengaruh film virgin di kalangan mahasiswi dan apa dampak film tersebut bagi mahasiswi itu sendiri.
B. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah analisis korelasional, yang berusaha meneliti hubungan dari variable-variabel. Dalam hal ini variable yang dimaksud adalah menonton film Virgin dan hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah dikalangan mahasiswa-mahasiswa puteri jurusan komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
C. METODE PENELITIAN
Jenis metode penelitian yang saya gunakan adalah dengan mengunakan analisis langsung yaitu dengan bertanya kepada audien tentang seberapa besar pengaruh dan apa dampak film virgin tersebut bagi kehidupan mereka sehari-hari.
D. POPULASI PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putri Jurusan Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Dasar pemilihannya karena selama ini Jurusan Komunikasi UMY dikenal dengan keberagaman yang dimiliki oleh mahasiswanya, baik dari segi agama, suku, kepentingan dan lain sebagainya. Keberagaman ini diharapkan dapat menjadi acuan terhadap penduduk Indonesia pada umumnya dan menjadikan penelitian ini menjadi bersifat obyektif.
E. SAMPEL PENELITIAN
Sedangkan sampel penelitiannya adalah mahasiswa putri jurusan komunikasi UMY yang telah dipilih secara acak. Dalam masa perkembangan remaja putrid akan mudah menerima pengaruh dari lingkungan sekitarnya, termasuk oleh media masa. Ada kemungkinan tindakan melepas keperawana yang ditampilkan dalam film Virgin akan memancing hasrat melepaskan keperawanan sebelum menikah oleh remaja-remaja putri.
F. PENGUMPULAN DATA PENELITIAN
Penelitian KepustakaanData dan informasi mengenai masalah yang diteliti diperoleh dari sumber-sumber yang tertulis, contoh : surat kabar.Penelitian Lapangan1. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan dengan seksama terhadap masalah-masalah yang akan diteliti kemudian diadakan pencatatan.2. Kuesioner, pengumpulan data dengan menyebar sejumlah daftar pertanyaan kepada responden (sample) tentang masalah yang akan diteliti.
No comments:
Post a Comment