Thursday, July 5, 2007

Antara Mendukung Persija dan Wisata

Yogyakarta merupakan kota wisata yang sangat indah dan familiar dengan The Jakmania, hingga tidak heran Yogya menjadi tujuan utama para anggota dan simpatisan Persija dalam tour tandangnya. Dimulai dari tanggal 20 – 22 April 2007, The Jakmania melakukan tour tandang kembali ke Sleman, Yogyakarta.

Saat pendaftaran tour dibuka, KORWIL-KORWIL langsung berebut untuk daftar dan membawa anggota sebanyak-banyaknya. Rekor pendaftaran terbanyak langsung dipegang oleh KORWIL Garis Keras dengan membawa 135 orang anggotanya, diikuti oleh Kemayoran (86), dan Rawamangun (63). Namun ternyata pendaftaran harus sudah ditutup sebelum waktunya, ini dikarenakan kuota yang telah ditetapkan pengurus pusat yaitu 1500 orang sudah melebihi kapasitas untuk di gerbong kereta. Akhirnya pendaftaran ditutup dengan jumlah peserta tour sebanyak 1953 orang oren. Rombongan tour melakukan pemberangkatan melalui 2 titik keberangkatan dari stasiun Senen dengan rangkaian 6 gerbong dan St. Tanah Abang dengan 4 gerbong. Dengan total 10 gerbong di stasiun terpisah, pengurus harus kerja ekstra keras untuk dapat mengangkut hampir ± 2000 orang ini, jadi mao tidak mao 1 gerbong yang berkapasitas 106 sheet, harus diisi dengan 180 – 200 orang.

Walaupun pada akhirnya Persija harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor akhir 2-1 untuk PSS Sleman., tapi itu tidak menghilangkan semangat The Jakers untuk tetap meng-oren-kan jalan Malioboro, penginapan di sepanjang jalan yang merupakan tujuan bagi siapa saja turis-turis yang hadir ke Yogyakarta ini juga penuh diisi dengan oran oren. The Jak hadir di Yogya disambut oleh teman-teman dari Slemania dan Brajamusti serta warga Yogya umumnya.

Sedikit komentar dari orang yang sempet gue temuin mengenai kedatangan The Jak ‘simbok’ dari pasar di daerah Sleman, “wah, suporter Jakarta dateng jadi rame.. dagangan juga jadi cepet abis..” dan ditambah lagi dari temen-temen Brajamusti yang wilayahnya dijadikan tempat wisata bagi The Jakers, “saya bingunge mas.. ngeliat nde jak koq dimana-mana ada, masuk gang ini oren, keluar gang ini oren lagi.. wah, Jogya jadi full oren iki..”. dan kehadiran The Jak ini merupakan income buat para pedagang, pemilik losmen/hotel, warung makan, sampai pada urusan birahi (;-P).

Itulah The Jakmania dimanapun berada menjadi daya tarik tersendiri dan tidak ada kekhawatiran dari warga sekitar akan terjadi penjarahan atau tindak kekerasan, ini dikarenakan pengurus sudah mewanti-wanti agar setiap peserta tour bisa menjaga nama baik The Jakmania. Sepulang nya dari Jogya banyak dari anggota yang membawa buah tangan untuk keluarga, saudara, kerabat atau teman sekerja seperti gue ini, "yang pasti kalo mao ikut tour mesti perlu modal biar ngga menyusahkan siapa aja".

Dimana Kau (PERSIJA) Berada.. Kami selalu ada..

Karena kami banyak BIAYA…

by The jak

No comments: